Kamis, 27 September 2018

Dhamir Raf'in Muttashil Bil Madhi



Pertemuan Kedua
Dhamir Raf’in Muttashil Bil Madhi

Dhamir raf’in muttashil bil madhi adalah dhamir yang bersambung dengan fi’il madhi. Fi’il madhi sendiri adalah suatu kata kerja bentuk lampau. Adapun penjelasan lebih mendalam mengenai fi’il madhi ini akan dibahas pada pertemuan mendatang pada waktunya, insyaallah. Dhamir ini dikatakan rafa’ karena disini ia berfungsi sebagai fa’il atau pelaku.

            Ada banyak perbedaan antara dhamir ini dan dhamir sebelumnya, yaitu ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya. Jumlah seluruhnya sama dengan dhamir sebelumnya yaitu ada empat belas:

No.
Arti
Fi’il
Dhamir
1.
Dia satu laki-laki telah berbuat
فَعَلَ
Mustatir
2.
Mereka dua laki-laki telah berbuat
فَعَلَا
ا
3.
Mereka beberapa laki-laki telah berbuat
فَعَلُوْا
و
4.
Dia satu perempuan telah berbuat
فَعَلَتْ
Mustatir
5.
Mereka dua perempuan telah berbuat
فَعَلَتَا
ا
6.
Mereka beberapa perempuan telah berbuat
فَعَلْنَ
ن
7.
Kamu satu lai-laki telah berbuat
فَعَلْتَ
ت
8.
Kalian dua laki-laki telah berbuat
فَعَلْتُمَا
تما
9.
Kalian beberapa laki-laki telah berbuat
فَعَلْتُمْ
تم
10.
Kamu satu perempuan telah berbuat
فَعَلْتِ
ت
11.
Kalian dua perempuan telah berbuat
فَعَلْتُمَا
تما
12.
Kalian beberapa perempuan telah berbuat
فَعَلْتُنَّ
تن
13.
Saya telah berbuat
فَعَلْتُ
ت
14.
Kami/kita telah berbuat
فَعَلْنَا
نا

Keterangan:

1.      Dhamir ini selalu melekat erat dari fi’il madhi. Oleh karenanya dia disebut muttashil yang berarti bersambung.

2.      Mustatir itu bermakna tersembunyi, sehingga tidak bisa terlihat bentuknya.

Dhamir ini sangat berbeda dengan dhamir sebelumnya, begitu juga seterusnya, karena mempunyai kegunaan dan fungsinya masing-masing. Dhamir ini tidak bisa digantikan posisinya oleh dhamir raf’in munfashil. Sehingga tidak akan ditemukan kalimat seperti  فَعَلَهُوَ, فَعَلَأنْتَ   dll.

Demikianlah pembahasan mengenai dhamir raf’in muttashil bil madhi ini. Walaupun singkat, namun bukan berarti menganggap remeh. Karena perlu diingat dan difahami dengan baik.
Jika terdapat masalah seputar pembahasan, silahkan diutarakan di kolom komentar.


Senin, 24 September 2018

Dhama-ir


Pertemuan Pertama
Dhama-ir

Dhama-ir itu bentuk jama’ dari dhamir yang bermakna kata ganti. Yaitu suatu kata yang diguinakan untuk menggantikan kata-kata lain, seperti: Adam digantikan oleh dia, hamid digantikan dengan kamu, saya dll. Dalam Bahasa Arab, dhamir ini terbagi kepada delapan bagian: Dhamir raf’in munfashil, dhamir raf’in muttashil bil madhi, dhamir raf’in muttashil bil mudhari, dhamir raf’in muttashil bil amri, dhamir nashbin munfashil, , dhamir nashbin muttashil bil fi’li, dhamir jarrin bil harfi, dan dhamir jarrin bil idhafah.

Berikut rincian dhamir-dhamir tesebut yang wajib kita hafalkan seluruhnya. Semoga Allah memberi kemudahan dalam menghafal dan memahaminya.

1.      Dhamir raf’in munfashil.

Dhamir raf’in munfashil bermakna, Kata ganti yang digunakan dalam posisi kalimat yang rafa’, serta terpisah dari kalimat (kata) lainnya. Jumlah seluruhnya ada 14 dhamir, yaitu:

No.
Arti
Dhamir
Jenis
1.
Dia satu laki-laki
هُوَ
Orang ketiga   laki-laki
Tunggal
الْغَائِب
2.
Mereka dua laki-laki
هُمَا
Ganda
3.
Mereka beberapa laki-laki
هُمْ
Banyak
4.
Dia satu perempuan
هِيَ
Orang ketiga  perempuan
Tunggal
الْغَائِبَة
5.
Mereka dua perempuan
هُمَا
Ganda
6.
Mereka beberapa perempuan
هُنَّ
Banyak
7.
Kamu satu lai-laki
أَنْتَ
Orang kedua laki-laki
Tunggal
الْمُخَاطَب
8.
Kalian dua laki-laki
أَنْتُمَا
Ganda
9.
Kalian beberapa laki-laki
أَنْتُمْ
Banyak
10.
Kamu satu perempuan
أَنْتِ
Orang kedua perempuan
Tunggal
الْمُخَاطَبَة
11.
Kalian dua perempuan
أَنْتُمَا
Ganda
12.
Kalian beberapa perempuan
أَنْتُنَّ
Banyak
13.
Saya
أَنَا
Orang pertama
Tunggal
الْمُتَكَلِّم
14.
Kami/kita
نَحْنُ
Banyak

Keterangan:

a.       Ghaib asalnya adalah orang yang tidak ada (absen). Namun maksudnya adalah orang yang tidak diajak bicara walaupun ada dihadapan kita. Dalam kata lain disebut juga orang ketiga.
b.      Mukhathab yaitu orang yang diajak bicara walaupun tidak ada di hadapan kita. Seperti dua orang yang berbincang lewat telefon. Mukhathab disebut juga orang kedua.
c.       Mutakallim adalah orang yang mengajak bicara. Disebut juga orang pertama.
d.      Baik ghaib, mukhathab maupun mutakallim, terbagi kepada dua jenis, yaitu: Mudzakkar (laki-laki) dan muannats (perempuan).
e.       Dhamir ini dan dhamir-dhamir yang lain sudah mempunyai tempat dan posisi masing-masing. Sehingga tidak bisa saling menggatikan posisi masing-masing. Walaupun memang di antara dhamir-dhamir ini ada yang mempunya bentuk yang sama.

Berikut contoh dhamir ini dalam struktur kalimat (jumlah dalam Bahasa Arab).

Muhammad duduk di atas kursi itu
مُحَمَّدٌ جَالِسٌ عَلَى الْكُرْسِيِّ

Kata Muhammad dalam jumlah tersebut jika kita ganti dengan dhamir, maka yang cocok adalah jenis orang ketiga (mukhathab) tunggal yaitu هُوَ .

Maka jika dimasukkan kedalam sebuah jumlah, akan menjadi:

Dia (satu laki-laki) duduk di atas kursi itu
هُوَ جَالِسٌ عَلَى الْكُرْسِيِّ

Demikian lah pembahasan mengenai dhamir raf’in munfashil. Untuk memperkuat pemahaman, kami sediakan latihan sederhana sebagai berikut:

A.      Ganti lah nama orang-orang dalam jumlah-jumlah di bawah ini dengan dhamir yang sesuai!
1.      عَلِيٌّ رَاجِعٌ مِنَ الْمَسْجِدِ
Ali pulang dari Masjid itu
2.      فَطِمَةُ مُدَرِّسَةٌ
Fathimah adalah (seorang) guru
3.      عَائِشَةُ زَوْجَةُ النَّبِيِّ
Aisyah adalah istri Nabi

B.      Isilah jumlah jumlah berikut ini dengan dhamir atau kata ganti yang tepat!

1.
Kamu (satu laki-laki) adalah siswa
... طَالِبٌ
2.
Dia (satu perempuan) adalah Insinyur
... مُهَنْدِسَةٌ
3.
..... sedang menulis pelajaran-pelajaran
هُنَّ يَكْتُبْنَ الدُّرُوْسَ
4.
..... adalah pedagang
أَنْتُمَا تَاجِرَانِ

Selamat mengerjakan!


Penjelasan materi lebih lanjut, kunjungi https://youtu.be/NwrVMbDgZkk